Sabtu, September 08, 2007

Investasi Jangka Panjang: Emas vs Reksadana ?

Sumber: http://www.perencanakeuangan.com oleh Safir Senduk dan rekan

Emas bisa melindungi Anda dari naiknya harga barang dan jasa. Ini karena emas biasanya hampir selalu naik kalau terjadi kenaikan harga. Malah, semakin tinggi kenaikan harga tersebut, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas Anda. Belum terlambat untuk membeli emas, karena biarpun harga BBM sudah naik tapi ada beberapa barang dan jasa lain yang harganya belum naik tetapi diperkirakan masih akan naik nantinya.

Emas Perhiasan
Jika Anda membeli perhiasan emas, berarti Anda membayar harga emas tersebut ditambah dengan ongkos pembuatan perhiasan tersebut. Tetapi ketika Anda menjualnya, biasanya Anda akan menerima harga emasnya saja. Sedangkan ongkos pembuatannya menjadi biaya bagi Anda.

Emas Koin
Koin emas yang populer adalah koin emas ONH yang dijual di pegadaian. Sebagai investasi, koin emas biasanya bisa lebih menguntungkan dibandingkan dengan perhiasan, mengingat untuk membeli perhiasan membutuhkan Ongkos Pembuatan yang tidak bisa Anda klaim lagi ketika menjual emas tersebut. Koin emas umumnya ada dua macam, yaitu koin emas murni 24 karat dan koin emas tidak murni seperti mata uang dinar.

Ada juga yang menyimpan koin emas koleksi dengan gambar tertentu. Koin emas murni tersedia dalam ukuran 1 gram, 2 gram, 2,5 gram, 5 gram, dan yang terberat adalah 10 gram. Koin emas ini bisa dibeli di pegadaian, toko emas besar atau langsung di Logam Mulia atau PT ANTAM. Koin dinar boleh saja dikoleksi, namun harus disimpan dengan baik agar tidak rusak. Sementara koin emas koleksi sebetulnya mudah ditiru mengingat emas mudah sekali dilebur dan dibentuk sesuai keinginan.

Keuntungan berinvestasi pada koin emas adalah cara membelinya yang mudah dan tidak memerlukan persyaratan tertentu, sifatnya yang likuid dan mudah diperjualbelikan. Selain itu, harganya bisa mengalami kenaikan yang mengimbangi kenaikan harga barang/inflasi. Sementara kekurangannya adalah tidak cocok untuk investasi jangka pendek mengingat kenaikan harganya yang tidak terlampau besar dalam jangka pendek, dan ada risiko kehilangan/kecurian.

Emas Batangan
Jika Anda membeli emas batangan, Anda membayar untuk harga emasnya saja, begitu juga ketika Anda akan menjualnya. Emas batangan adalah produk investasi emas yang paling menguntungkan. Kelebihan dan kekurangannya sama saja dengan koin emas. Bedanya, penjualan koin emas masih dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) -sewaktu Anda beli koin
emas, Anda akan dikenakan PPN- sehingga sedikit lebih mahal daripada emas batangan. Emas batangan ini tersedia dengan berat 10 gram sampai dengan 1 kilogram.


REKSADANA

Bunga simpanan di bank pada saat ini sekitar 10 persen per tahun. Dengan naiknya harga-harga yang diperkirakan sekitar 10 persen (bahkan harga BBM saja naiknya 22 persen), Anda jelas harus melakukan investasi pada produk investasi yang bisa memberikan hasil yang lebih besar daripada 10 persen.

Cobalah menengok pada produk investasi lain selain investasi di bank, karena selain agar Anda tidak terpaku pada satu jenis investasi saja investasi di luar bank biasanya bisa memberikan hasil yang lebih besar, tentunya dengan tingkat risiko yang lebih besar pula. Salah satu alternatif investasi yang bisa Anda coba adalah Reksa Dana.

Reksadana adalah produk investasi di mana cara kerjanya adalah kita menyetorkan sejumlah dana kepada manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut, kemudian dana kita bersama-sama investor lain akan diinvestasikan pada produk keuangan seperti obligasi, saham, deposito, SBI, dan lain-lain.

Jangan lupa bahwa Reksa Dana pun ada beberapa jenis, dari mulai Reksa Dana yang paling berisiko sampai yang rendah risikonya. Anda bisa coba berinvestasi ke dalam Reksa Dana yang risikonya termasuk rendah seperti RD Pendapatan Tetap atau RD Pasar Uang. Diharapkan dengan pemilihan yang benar Anda bisa mendapatkan hasil investasi yang lebih besar daripada investasi di bank, karena hanya itulah caranya Anda bisa mengalahkan kenaikan harga barang.

Kelebihan berinvestasi di reksadana adalah, risikonya terukur dan tersebar, dikelola oleh manajer investasi yang profesional, diawasi oleh pemerintah (BAPEPAM), tidak membutuhkan dana yang relatif besar, dan mudah dicairkan. Sementara kelemahannya adalah hasil investasi
berfluktuasi atau naik-turun mengikuti harga instrumen investasi/efek-nya seperti harga saham dan obligasi. Bagi sebagian orang yang tidak suka risiko, hal ini mungkin kurang nyaman.

---

iseng2 aku ngumpulin data harga emas sbb:

1 Sep 2007
1 USD = Rp 9.434
harga emas = USD 21.64 per gram = Rp 204.152 per gram-nya
50 gram emas = Rp 204.152 x 50 gram = Rp 10.207.600

5 th yg lalu.. 1 Sep 2002
saat itu 1 USD = Rp 8.861
harga emas = USD 10.04 per gram = Rp 88.964 per gram-nya
50 gram emas = Rp 88.964 x 50 gram = Rp 4.448.222

maksudnya, seandainya 5 th yg lalu aku invest emas 50 gram yg harganya waktu itu skitar 4jt-an, maka skarang kalo dijual nilainya sudah 10jtan!

sumber:
history IDR terhadap USD aku ambil dari http://www.oanda.com/convert/fxhistory
history harga emas aku ambil dari http://www.kitco.com

nyoal reksadana.. berikut ini laporan dari seorang teman nasabah reksadana :

data valid, tgl 17 Agustus lalu invest 5,5 jt, dibagi 2 (tanggal aktif dana, 18 Agustus) :

3 jt di reksadana pendapatan tetap, 2,5 jt sisanya di reksadana saham.
Laporan bulanan (dihitung sampai akhir bulan Agustus - tgl 31)
Hasilnya (dikirim langsung dari bank penjamin reksadana)
Dana di reksadana pendapatan tetap menjadi 3,010,000 (+ 10,000)
Dana di reksadana saham menjadi 2,580,000 (+ 80,000)

pada laporan tsb berarti dalam 2 minggu keuntungannya = 90 rb / 5,5 jt = 1.64%
misal dihitung fixed berarti sebulan (4 minggu) = 3.28%
sedangkan statistik harga emas 8 bulan dari 1-Jan sd 31-Aug (dalam Rp) skitar 11.34%
anggap saja keuntungan reksadana average sebulan 2.5% maka keuntungan reksadana dalam 8 bulan dari 1-Jan sd 31-Aug adalah jauh melebihi kenaikan harga emas, yi. 2.5% x 8 bulan = 20%

invest di reksadana memang menggiurkan.. keuntungan per tahun-nya bisa lebih dari 20%! padahal kenaikan gaji 10% per tahun saja, tergolong sudah maksimal dan malah kurang karna harga2 barang/kebutuhan selalu naik lebih dari 10% per tahun-nya.